November 20, 2010

antara kewajiban dan hati nurani

hari ini, gue belajar satu hal dari tangisan seorang anak kecil yang menginginkan pensil.

hari ini, gue bakti sosial di sebuah desa di bekasi. kebetulan, gue sebagai wa pj Perlengkapan Sekolah atau lebih sering disebut PeSek. PeSek ini bertugas menjual alat2 tulis spt buku, pulpen, pensil, penghapus, penggaris, dan rautan dengan harga yang sangat murah, yaitu 2000 rupiah. di luar kendala yang terjadi hari ini, ada sebuah kejadian miris yang terjadi di hadapan mata gue. saat itu, barang udah habis. anak-anak sekolah itu pun pergi dgn wajah kecewa. lalu, kemudian datang seorang ibu menggendong anak bayi dan ingin membeli barang PeSek. dengan sopan, gue bilang kalo barangnya sudah habis terjual semuanya. wajah ibu itu kecewa. tiba-tiba, anak kecil yang digendongnya menangis. sunggu, miris banget ngeliatnya. gue elus-elus anak kecil itu biar berhenti menangis. dan temen-temen panitia yang lain jg membantu menenangkan anak kecil dan gue yang udah hampir nangis jg karena gak tega.

sungguh. ini pelajaran penting. kita memang berencana ingin menghabiskan barang ini pada hari itu tapi ternyata keinginan kita ini malah membuat anak kecil menangis. dan ini bisa jadi pelajaran yang baik buat kita semua.

ps: skg gue trauma liat anak kecil digendong, langsung pengen nangis :(

No comments:

Post a Comment